Cerita Madu Kayan Jadi Pangkal Ekonomi Masyarakat Kabupaten Malinau
Madu jadi salah satu pangkal ekonomi warga Dusun Informasi Dian, Kecamatan Kayan Ambang, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. Bermacam hutan rimbun yang mengitari wilayah ini jadi karunia alam untuk mereka. Di hutan seperti itu ada kumbang adu membuat rumah berbentuk puluhan petarangan di tumbuhan yang menjulang besar sampai puluhan m.“ Kumbang madu, yang diucap masyarakat setempat selaku hingat, berkandang di pohon- pohon yang besar. Dalam satu masa panen, masyarakat dusun dapat memperoleh 800– 1. 300 kg madu,” tutur Sukmareni, Ketua Bagian Komunikasi Komunitas Pelestarian Indonesia( KKI) Warsi dalam penjelasan pers yang diperoleh Cantika pada akhir Desember 2022.
berita terbaru hanya di sini => Slot
Tetapi, bukankah tumbuhan di hutan tidak terdapat yang mempunyai? Gimana memastikan siapa masyarakat yang berkuasa menuai? Warnanya masyarakat sudah berikrar, pencipta awal tumbuhan madu itu merupakan pemiliknya. Si owner hendak mensterilkan belukar di dekat tumbuhan supaya kumbang bebas dari serbuan kompetitor, semacam semut serta galagasi.
Reni, teguran Sukmareni, berkata kala seseorang masyarakat menciptakan tumbuhan madu yang sekelilingnya telah bersih, beliau ketahui kalau tumbuhan madu itu telah terdapat pemiliknya. Pasti saja sering- kali terdapat keragu- raguan ataupun klaimm lain.” Bila terjalin begitu, yang mengklaim hendak bertugas serupa menuai madu serta memilah datar hasil panen. Bagi masyarakat dusun yang telah puluhan tahun menuai madu, tidak sempat terdapat bentrokan sebab permasalahan klaim semacam itu. Mereka yakin, hutan membagikan hasilnya buat orang, alhasil mereka tidak pantas memperebutkan hasilnya,” tutur Reni.
Saat ini telah nyaris 100 tumbuhan madu yang diisyarati di hutan. Tumbuhan madu ini pula telah didata koordinatnya serta terdaftar dalam datadian. dusun. id. Web ini ialah aplikasi bermuatan data dusun, yang dipanggil Kemampuan Ruang Mikro Aplikasi Data Dusun( PRM- AID).
Awal mulanya panen madu ini diatur dengan cara perorangan, tetapi setelah itu masyarakat membuat Golongan Upaya Madu Kayan Bernama Uyang Lahai. Sebab menggantungkan hidup pada madu hutan, mereka melindungi hutan dengan tidak memangkas tumbuhan madu yang pada umumnya berumur ratusan tahun serta tumbuhan lain yang menciptakan bunga. Di sisi itu, mereka tidak membuka cerang di zona hutan yang dilindungi. Usaha proteksi hutan ini pula menolong menghindari akibat pergantian hawa supaya tidak terus menjadi akut.